Biografi Muhammad bin Sirin

Nama lengkapnya Muhammad bin Sirin, biasa dipanggil Abu Bakar. Ia dilahirkan di Bashrah pada tahun 33 Hijriyah. Ia adalah maula Anas bin Malik. Ia pernah bertemu dengan 30 orang sahabat. Hadits hadits riwayatnya diriwayatkan oleh pengarang Kutub As Sittah.

Ia selalu melakukan puasa Daud, berpuasa sehari dan berbuka sehari. Ia adalah orang yang diberi karunia, petunjuk, dan kewibawaan. Jika orang memandangnya, mereka akan dzikir mengingat Allah.

Ia pernah mengatakan, "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia menjadikan hati hamba-Nya sebagai nasehat yang menyuruhnya untuk berbuat makruf dan mencegahnya dari perbuatan munkar."

Tentang Ibnu Sirin, Utsman Al Batti pernah berkata, "Tidak ada seorang pun di Bashrah yang paling mengerti tentang peradilan selain Ibnu Sirin."

Muwarriq Al Ajali pernah berkata, "Aku belum pernah melihat orang yang lebih faqih dan lebih wara’i dari Muhammad bin Sirin."

Ia adalah seorang humoris. Ia suka menafsirkan mimpi. Konon buku Ta’bir Ar Ru’ya (tafsir mimpi) dan Muntakhab Al Kalam fi Tafsir Al Ahlam (Kapita Selekta Seputar Tafsir Mimpi) dinyatakan sebagai karangannya. Tetapi menurut sebagian orang, kedua buku ini bukan karyanya.

Ia memiliki wirid khusus. Jika lupa membacanya di malam hari, ia akan menggantinya di siang hari.

Ia meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik, Zaid bin Tsabit, Abu Huarairah, Aisyah, dan lainnya. Di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah Qatadah, Asy Sya’bi, Ayyub, Al Auza’i, dan lainnya.

Muhammad bin Sirin meninggal di Bashrah (100 hari setelah meninggalnya Hasan Al Bashri) pada tahun 110 Hijriyah dalam usia 77 tahun. Jasadnya dimakamkan di samping makam Hasan Al Bashri.

Kata Kunci:
muhammad bin sirin rahimahullah, kisah muhammad bin sirin, biografi muhammad bin sirin, pendapat muhammad bin sirin tentang judi, perkataan muhammad bin sirin, imam muhammad bin sirin, tafsir mimpi muhammad bin sirin
LihatTutupKomentar