Kata Mutiara Ali bin Abi Thalib Tentang Kehidupan

Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.

Memaafkan adalah kemenangan terbaik.

Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya menjadi obat penyembuh.

Jadilah orang yang dermawan, tetapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.

Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya.

Manusia adalah musuh bagi apa yang tidak dia ketahui.

Tanda-tanda orang yang celaka antara lain, bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram dan menjauhi nasihat.

Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu.

Orang yang hanya berfikir bagi kepentingan perutnya saja, maka harga dirinya serupa dengan apa yang keluar dari isi perutnya.

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu.

Bila sikap lemah lembut hanya mengakibatkan timbulnya kekerasan, maka kekerasan adalah suatu bentuk kelembutan hati.

Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.

Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.

Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun demi mempertahankan harga diri seseorang, jauh lebih utama dari pada kekayaan yang disertai penyelewengan.

Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu.

Hati manusia adalah seperti binatang buas. Barangsiapa hendak menjinakkannya, maka akan diterkamnya.

Kesempatan datang bagai awan berlalu, pegunakanlah ketika ia nampak di hadapanmu.

Yang terbaik di antara kalian ialah mereka yang berakhlak paling mulia.

Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit.

Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tetapi karena diamnya orang-orang baik.

Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi.

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih.

Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya, sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu dari pada sesuatu yang kau takuti sendiri.

Orang yang berdoa tanpa beramal sama halnya seperti pemanah tanpa busur.

Menjaga air muka adalah hiasan bagi orang miskin, sebagaimana syukur adalah hiasan bagi orang kaya.
LihatTutupKomentar