Syukuran Rumah Baru Menurut NU Online

Syukuran rumah baru menurut NU Online - Ronies30
Pada artikel kali ini Saya akan jelaskan mengenai panduan dan pandangan tentang syukuran menempati rumah baru berdasarkan apa yang sering dibahas di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), sebagaimana yang banyak direferensikan oleh situs resminya, NU Online.

Secara umum, NU memandang syukuran rumah baru (sering disebut tasyakuran, walimatul manzil, atau selametan) sebagai sebuah amalan yang baik (sunnah hasanah) dan dianjurkan.

Tujuannya adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat berupa tempat tinggal baru, sekaligus memohon berkah, keselamatan, dan dijauhkan dari segala keburukan bagi penghuninya.

Praktik ini didasarkan pada prinsip umum dalam Islam untuk bersyukur atas nikmat dan anjuran untuk berdoa ketika memulai sesuatu yang baru.

Berikut adalah panduan lengkap mengenai syukuran rumah baru menurut pandangan yang lazim di kalangan NU, seringkali merujuk pada penjelasan di NU Online dan kitab-kitab kuning yang menjadi rujukannya.

Dasar Hukum dan Tujuan

1. Dasar Utama.

Perintah umum untuk bersyukur atas nikmat Allah. Firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim ayat 7:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'"

2. Tujuan.

  • Mengungkapkan Rasa Syukur: Sebagai wujud terima kasih kepada Allah yang telah memberikan rezeki berupa rumah.
  • Memohon Keberkahan (Tabarruk): Berharap agar rumah tersebut menjadi tempat yang penuh berkah, sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang) bagi penghuninya.
  • Menolak Bala dan Gangguan: Berdoa agar dijauhkan dari musibah, penyakit, serta gangguan jin dan syaitan.
  • Mempererat Silaturahmi: Mengundang tetangga, kerabat, dan ulama adalah cara untuk memperkenalkan diri, membangun hubungan baik, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Bentuk dan Amalan yang Dianjurkan

Tidak ada tata cara baku yang kaku untuk syukuran rumah baru. Namun, berdasarkan tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) yang dipegang NU, ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk mengisi acara tersebut.

Berikut adalah susunan acara yang umum dilakukan:

1. Pembukaan.

Acara dibuka oleh pembawa acara, biasanya diawali dengan membaca Surat Al-Fatihah yang pahalanya dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, dan khususnya kepada shahibul bait (pemilik rumah) agar mendapatkan berkah.

2. Pembacaan Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an.

Membaca Al-Qur'an adalah amalan utama untuk memohon berkah. Beberapa surat yang sering dibaca antara lain:

Surat Al-Baqarah

Sebagaimana anjuran dalam hadis, membaca Surat Al-Baqarah dapat mengusir syaitan dari rumah.
"Janganlah jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim)

Jika tidak memungkinkan membaca seluruhnya, bisa dibaca ayat-ayat penting seperti Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.

Surat Yasin

Dianggap sebagai jantungnya Al-Qur'an, sering dibaca untuk memohon kelancaran rezeki dan kemudahan segala urusan.

Surat-surat Pendek Pilihan

Seperti Ar-Rahman (untuk mensyukuri nikmat), Al-Waqi'ah (untuk memohon kelancaran rezeki), dan Al-Mulk (untuk perlindungan).

3. Tahlilan dan Doa Bersama.

Ini adalah inti dari acara selametan di kalangan NU.

Tahlil

Rangkaian zikir yang terdiri dari istighfar, tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan kalimat Laa ilaaha illallah. Tujuannya adalah untuk mengingat Allah dan memohon ampunan.

Doa Bersama

Dipimpin oleh seorang Kiai, Ustadz, atau tokoh agama. Doa ini berisi permohonan agar rumah yang ditempati menjadi berkah, penghuninya diberi kesehatan, keselamatan dunia akhirat, rezeki yang lapang, dan dijauhkan dari segala mara bahaya.

Contoh Doa

Contoh Doa Masuk Rumah Baru (yang sering dikutip NU Online dari kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi):

Teks Arab:
اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙŠ Ø£َسْØ£َÙ„ُÙƒَ Ø®َÙŠْرَ الْÙ…َÙˆْÙ„َجِ ÙˆَØ®َÙŠْرَ الْÙ…َØ®ْرَجِ, بِاسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ ÙˆَÙ„َجْÙ†َا، ÙˆَبِاسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ Ø®َرَجْÙ†َا، ÙˆَعَÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ رَبِّÙ†َا تَÙˆَÙƒَّÙ„ْÙ†َا

Latin:
Allahumma innii as'aluka khairal maulaji wa khairal makhraji, bismillahi walajnaa, wa bismillahi kharajnaa, wa 'alallahi rabbinaa tawakkalnaa.

Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan kebaikan tempat keluar. Dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan menyebut nama Allah kami keluar, dan hanya kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakal."

4. Mauidzah Hasanah (Nasihat Kebaikan).

Seringkali, acara ini juga diisi dengan ceramah singkat dari seorang ulama. Isinya biasanya tentang pentingnya bersyukur, cara menjadikan rumah sebagai "surga" bagi penghuninya (baiti jannati), tanggung jawab dalam keluarga, dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga.

5. Sedekah dan Memberi Makan (Walimah).

Memberi makan kepada orang lain, terutama fakir miskin, anak yatim, dan tetangga, adalah bagian penting dari rasa syukur.
  • Acara ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama.
  • Pahala memberi makan ini sangat besar dan menjadi salah satu cara menolak bala.
  • Terkadang, shahibul bait juga memberikan "berkat" (bingkisan makanan) untuk dibawa pulang oleh para tamu.

Pandangan NU Online Terhadap Tradisi Lokal

NU sangat akomodatif terhadap tradisi lokal selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Oleh karena itu, dalam praktik syukuran rumah baru, seringkali ada unsur-unsur tradisi seperti:

1. Membuat Tumpeng.

Tumpeng dianggap sebagai simbol rasa syukur dan permohonan keselamatan dalam budaya Jawa, yang kemudian diislamkan maknanya.

2. Menyediakan Bubur Merah Putih.

Sebagai simbol harapan dan doa.

3. Waktu Pelaksanaan.

Seringkali dipilih malam hari (misalnya malam Jumat) karena dianggap sebagai waktu yang penuh berkah untuk berdoa.

NU Online memandang tradisi ini sebagai bagian dari 'urf (adat kebiasaan) yang baik dan tidak dilarang, selama niat utamanya tetap untuk Allah SWT dan tidak ada unsur kemusyrikan di dalamnya.

Kesimpulan

Menurut pandangan NU, syukuran rumah baru adalah amalan yang sangat dianjurkan (mustahab).

Inti dari acara ini adalah:
  • Niat untuk bersyukur kepada Allah.
  • Mengisi acara dengan amalan yang mendatangkan berkah seperti membaca Al-Qur'an, tahlil, zikir, dan doa bersama.
  • Bersedekah dengan memberi makan orang lain dan mempererat silaturahmi.
  • Menghindari hal-hal yang dilarang agama, seperti pamer, berfoya-foya, atau ritual yang mengandung syirik.

Dengan melaksanakan syukuran ini, diharapkan rumah baru tersebut tidak hanya menjadi tempat tinggal fisik, tetapi juga menjadi tempat yang diberkahi Allah, membawa ketenangan, dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Posting Komentar