Harga Besi Per Kilo Gram
Mari kita bahas secara mendalam dan komprehensif mengenai harga besi per kilogram di Indonesia. Pertanyaan Anda sangat relevan, namun jawabannya cukup kompleks karena "besi" adalah istilah yang sangat luas dan harganya dipengaruhi oleh banyak sekali faktor.
Secara umum, harga besi per kilogram bisa dibagi menjadi dua kategori utama:
1. Harga Besi Bekas (Rongsokan/Scrap), dan
2. Harga Besi Baru (Material Konstruksi/Produksi).
Mari kita bedah satu per satu secara detail.
Harga Besi Bekas (Rongsokan/Scrap) Per Kilogram
Ini adalah harga yang paling sering ditanyakan ketika orang berbicara tentang "harga besi per kilo". Harga ini berlaku untuk besi yang sudah tidak terpakai dan akan dilebur kembali untuk menjadi bahan baku produk baja baru. Harga ini sangat fluktuatif, bisa berubah setiap hari mengikuti dinamika pasar global dan lokal.
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Besi Bekas.
Jenis dan Kualitas Besi
Tidak semua besi bekas dihargai sama. Lapak rongsokan atau pabrik peleburan akan membedakan jenisnya, sebagai berikut:
- Besi Super/Tebal (Kelas A): Ini adalah kualitas terbaik. Biasanya tebal, padat, dan murni besi/baja. Contoh: potongan sasis truk, rel kereta, plat kapal tebal, velg mobil. Harganya paling tinggi.
- Besi Biasa/Campuran (Kelas B): Ini adalah besi dengan ketebalan sedang, terkadang ada sedikit campuran atau kotoran. Contoh: bodi mobil, drum bekas, rangka bangunan ringan. Harganya di bawah kelas A.
- Besi Tipis/Kaleng (Kelas C): Ini adalah kualitas terendah. Biasanya berupa seng, kaleng susu, atau plat tipis yang ringan. Harganya paling murah karena volumenya besar tapi beratnya sedikit dan lebih banyak kotoran saat dilebur.
Kondisi Pasar Global
Harga baja dunia, yang dipengaruhi oleh permintaan dari negara industri besar seperti Tiongkok, sangat menentukan harga besi bekas di Indonesia. Jika permintaan global tinggi, harga lokal akan ikut naik.
Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Karena perdagangan komoditas ini seringkali terkait dengan dolar AS, pelemahan atau penguatan Rupiah akan berdampak langsung pada harga.
- Lokasi Geografis: Harga di kota industri besar yang dekat dengan pabrik peleburan (seperti Jakarta, Surabaya, Cilegon) cenderung lebih tinggi daripada di daerah pedesaan atau pulau terpencil karena biaya transportasi lebih rendah.
- Tingkat Pengepul: Harga akan berbeda tergantung di mana Anda menjualnya.
Pengepul Keliling
Harga paling rendah karena mereka adalah rantai pasok pertama.
- Lapak/Gudang Kecil: Harga sedikit lebih tinggi.
- Gudang/Depot Besar: Harga lebih kompetitif karena mereka menyuplai langsung ke pabrik.
- Pabrik Peleburan: Harga tertinggi, namun mereka biasanya menerima dalam jumlah sangat besar (puluhan ton).
2. Estimasi Harga Besi Bekas Per Kilogram (Sangat Fluktuatif - Perlu Cek Update Terbaru).
- Besi Super/Tebal (Kelas A): Rp 5.500 - Rp 7.500 per kg.
- Besi Biasa/Campuran (Kelas B): Rp 4.000 - Rp 5.500 per kg.
- Besi Tipis/Kaleng (Kelas C): Rp 1.500 - Rp 3.000 per kg.
Penting ! Angka di atas adalah estimasi kasar untuk memberikan gambaran. Harga riil bisa lebih rendah atau lebih tinggi.
Cara terbaik untuk mengetahui harga pasti adalah dengan menghubungi beberapa lapak pengepul besar di daerah Anda pada hari Anda ingin menjual.
Harga Besi Baru (Material Konstruksi) Per Kilogram.
Ketika kita membeli besi di toko bangunan, harganya biasanya dihitung per batang, per lembar, atau per lonjor, bukan per kilogram. Namun, kita bisa mengkonversinya ke harga per kilogram untuk analisis atau perbandingan.
Harga besi baru jauh lebih tinggi daripada besi bekas karena sudah melalui proses produksi, pembentukan, kontrol kualitas, dan distribusi.
1. Jenis-Jenis Besi Baru dan Cara Menghitung Harganya.
Besi Beton (Untuk Tulangan Struktur)
Dijual per batang (biasanya panjang 12 meter).
- Jenis: Ada Besi Polos dan Besi Ulir (Deformed Bar).
- Ukuran: Diameter bervariasi (6mm, 8mm, 10mm, 12mm, 13mm, 16mm, dst.).
- Standar: Ada yang berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ada yang sering disebut "banci" (ukuran tidak sesuai standar, lebih kecil/ringan). Besi SNI jauh lebih mahal dan direkomendasikan untuk struktur.
Contoh Perhitungan Harga per Kg:
Misalkan harga 1 batang besi beton ulir 10mm SNI panjang 12 meter adalah Rp 105.000.
- Cari beratnya: Berat besi beton 10mm SNI per meter adalah sekitar 0.617 kg.
- Berat total 1 batang: 12 meter x 0.617 kg/m = 7.404 kg.
- Harga per kg: Rp 105.000 / 7.404 kg = Rp 14.181 per kg.
Besi Profil (Untuk Rangka)
Dijual per batang (biasanya panjang 6 meter atau 12 meter).
- Jenis: Siku, Kanal U (UNP), Kanal C (CNP), H-Beam, WF (Wide Flange), Pipa, Hollow.
Contoh Perhitungan Harga per Kg:
Misalkan harga 1 batang besi siku 50x50x5 mm panjang 6 meter adalah Rp 270.000.
- Cari beratnya: Berat besi siku 50x50x5 per meter adalah sekitar 3.77 kg.
- Berat total 1 batang: 6 meter x 3.77 kg/m = 22.62 kg.
- Harga per kg: Rp 270.000 / 22.62 kg = Rp 11.936 per kg.
Besi Plat
Dijual per lembar (ukuran standar biasanya 4 x 8 feet atau 1.22m x 2.44m).
Ketebalan bervariasi dari milimeter hingga sentimeter.
Contoh Perhitungan Harga per Kg:
Misalkan harga 1 lembar plat hitam tebal 3mm ukuran 4x8 feet adalah Rp 850.000.
- Cari beratnya: Berat plat baja per meter persegi dengan tebal 1mm adalah 7.85 kg.
- Luas plat: 1.22m x 2.44m = 2.9768 m².
- Berat total 1 lembar: 2.9768 m² x 3 mm x 7.85 kg/mm/m² = 70.1 kg.
- Harga per kg: Rp 850.000 / 70.1 kg = Rp 12.125 per kg.
2. Estimasi Harga Besi Baru Per Kilogram (Hasil Konversi).
Harga besi baru untuk konstruksi dan fabrikasi umumnya berkisar antara Rp 11.000 hingga Rp 18.000 per kilogram.
Rentang harga ini bervariasi tergantung pada:
- Bentuk dan kompleksitas: Besi profil seperti WF atau H-Beam biasanya lebih mahal per kilonya daripada besi beton biasa.
- Kualitas dan Sertifikasi: Besi dengan sertifikat SNI atau standar internasional (seperti ASTM) akan lebih mahal.
- Merek Produsen: Produsen ternama seperti Krakatau Steel, Gunung Garuda, Master Steel memiliki harga yang berbeda.
- Lokasi Toko dan Jumlah Pembelian: Membeli dalam jumlah besar (grosir) akan mendapatkan harga per kilo yang lebih murah.
Kesimpulan dan Saran
1. Untuk Menjual Besi Bekas.
Harga sangat fluktuatif, berkisar Rp 4.000 - Rp 7.500/kg tergantung jenis dan lokasi.
Saran: Pisahkan besi berdasarkan ketebalan (super, biasa, kaleng) sebelum menjual untuk mendapatkan harga terbaik. Hubungi beberapa pengepul di daerah Anda untuk membandingkan harga terbaru.
2. Untuk Membeli Besi Baru.
Harga tidak dijual per kilogram secara langsung, melainkan per batang atau lembar.
Jika dikonversi, harganya berkisar antara Rp 11.000 - Rp 18.000/kg.
Saran: Fokus pada kebutuhan proyek Anda (misal, "butuh 10 batang besi 10 ulir SNI"), bukan pada "berapa kilo" yang ingin dibeli. Pastikan Anda membeli besi dengan spesifikasi dan standar (terutama SNI) yang sesuai untuk menjamin keamanan dan kualitas bangunan.
Semoga penjelasan panjang dan detail ini membantu Anda memahami seluk-beluk harga besi per kilogram di Indonesia...