Kisah Urwah bin Zubair



Nama lengkap Urwah adalah Urwah bin Zubair bin Awwam bin Khuwailid Al-Asadi Al-Quraisy, biasa dipanggil dengan nama Abu Abdillah, ia dilahirkan pada tahun 22 Hijriyah.

Ayahnya, Zubair bin Awwam adalah sahabat setia (hawarij) Rasulullah ﷺ, ibunya bernama Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, dzat An-Nithaqain.

Saudaranya, Abdullah bin Zubair adalah salah satu diantara 4 serangkai yang dijuluki dengan Al-'Abadillah dan anak pertama yang lahir di Madinah pasca hijrah.

Ia tidak bergabung dengan salah satu pihak ketika terjadi perang antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu'awiyah bin Abu Sufyan.

Urwah bin Zubair meriwayatkan hadits dari Ali bin Abi Thalib, Aisyah, Jabir, Hasan, Husein, dan yang lainnya.

Ia merantau ke Bashrah, kemudian merantau ke Mesir. Di Mesir, ia menikah dan menetap di sana selama 7 tahun, kemudian ia memutuskan untuk kembali ke Madinah. Nama sumur Urwah yang terdapat di Madinah adalah nama yang dinisbatkan pada namanya.

Tentang Urwah bin Zubair, Az-Zuhri berkata, "Urwah memiliki ilmu yang sangat luas laksana samudera."

Di kakinya pernah timbul bisul, kemudian lama kelamaan bisul itu semakin bertambah banyak dan akhirnya kakinya harus diamputasi.

Saat kakinya diamputasi, ia mengatakan, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui kalau aku tidak berjalan dengan kakiku ini ke tempat maksiat atau tempat keji."

Setiap malam, ia selalu bangun untuk menunaikan shalat tahajjud dan membaca seperempat Al-Qur'an. Ia tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud, kecuali saat kakinya diamputasi.

Urwah bin Zubair pernah mengatakan, "Jika engkau melihat seseorang mengerjakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa padanya ada kebaikan lainnya, dan jika engkau melihat dia melakukan kejahatan, maka ketahuilah bahwa padanya ada kejahatan lain. Sesungguhnya kebaikan itu akan menunjukkan pada kebaikan yang lain dan kejahatan akan menunjukkan pada kejahatan lain."

Ia pernah melihat seorang laki-laki yang mengerjakan shalat dengan terburu buru.

Setelah selesai shalat, ia mengatakan kepada laki laki tersebut, "Tidakkah engkau memohon hajat kepada Tuhanmu ? Demi Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Allah di dalam shalatku segala sesuatu, bahkan garam sekalipun."

Urwah bin Zubair adalah orang yang gemar berpuasa, Urwah meninggal ketika ia berpuasa di desa Far', di dekat kota Madinah pada tahun 94 Hijriyah.

urwah bin zubair rumaysho, urwah bin zubair pdf, kisah urwah bin zubair dipotong kakinya, nasehat urwah bin zubair, pesan urwah bin zubair, nasehat urwah bin zubair kepada anaknya, urwah bin zubair adalah, pesan urwah bin zubair kepada anaknya bahasa arab, biografi urwah bin az-zubair, kisah urwah bin az-zubair, perkataan urwah bin zubair kepada anaknya, biografi urwah bin zubair, jurnal biografi urwah bin zubair, cerita tentang urwah bin zubair, cerita kisah urwah bin zubair, castle of urwah bin zubair, urwah bin az-zubair, doa urwah bin zubair, hikmah dari kisah urwah bin zubair, kisah urwah bin zubair, guru urwah bin zubair, hazrat urwah bin zubair, story of urwah bin zubair, quotes urwah bin zubair, siapa urwah bin zubair, kisah singkat urwah bin zubair, kisah teladan urwah bin zubair, urwah bin zubair wikipedia.

LihatTutupKomentar