Hadits Mengenai Keseimbangan Hidup (Ustadz Abdul Somad)

Keseimbangan dalam melaksanakan puasa sunnah dan qiyamullail,
عَنْ عَبْدِِ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ،

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، يَا عَبْدَ اللَّهِ أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ.

قُلْتُ، بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ .

قَالَ، فَلاَ تَفْعَلْ ، صُمْ وَأَفْطِرْ ، وَقُمْ وَنَمْ ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا (رواه البخاري).

Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, ia berkata,

Rasulullah ﷺ berkata, "Wahai Abdullah, tidakkah telah diberitahukan kepadaku bahwa engkau berpuasa di siang hari dan melaksanakan Qiyamullail pada malam hari (secara terus menerus) ?"

Saya jawab, "Benar wahai Rasulullah ﷺ."

Rasulullah ﷺ berkata, "Jangan lakukan ! Berpuasalah dan berbukalah, laksanakan Qiyamullail dan tidurlah, maka sesungguhnya tubuhmu memiliki hak terhadapmu, matamu memiliki hak terhadapmu, dan istrimu memiliki hak terhadapmu." (HR. Al-Bukhari)


Keseimbangan Dalam Bersedekah,
عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ،

جَاءَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، يَعُودُنِى مِنْ وَجَعٍ اشْتَدَّ بِى زَمَنَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ،

فَقُلْتُ، بَلَغَ بِى مَا تَرَى، وَأَنَا ذُو مَالٍ، وَلاَ يَرِثُنِى إِلاَّ ابْنَةٌ لِى، أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَىْ مَالِى ؟

قَالَ، لاَ.

قُلْتُ، بِالشَّطْرِ ؟

قَالَ، لاَ.

قُلْتُ، الثُّلُثُ ؟

قَالَ، الثُّلُثُ كَثِيرٌ، أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ، أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ. وَلَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ، إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فِى امْرَأَتِكَ. (رواه البخاري)

Dari 'Amir bin Sa'ad, dari Bapaknya, ia berkata,

Rasulullah ﷺ datang kepada kami, Beliau ﷺ mengunjungi saya ketika saya mengalami sakit keras pada masa haji Wada'.

Saya berkata kepada Beliau ﷺ, "Sakit yang saya alami seperti yang telah engkau lihat, saya memiliki harta, tidak ada yang mewarisi saya kecuali seorang anak perempuan saya, apakah boleh saya bersedekah dua pertiga dari harta saya ?"

Rasulullah ﷺ menjawab, "Tidak."

Saya berkata, "Setengah ?"

Rasulullah ﷺ menjawab, "Tidak."

Saya berkata, "Sepertiga ?"

Rasulullah ﷺ menjawab, "Sepertiga itu banyak, engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan, itu lebih baik dari pada engkau biarkan mereka miskin meminta-minta kepada orang lain. Tidaklah engkau memberikan sesuatu dengan mengharap kemuliaan Allah ﷻ, melainkan engkau diberi balasan atas pemberian itu, meskipun itu pemberian (nafkah) yang engkau berikan kepada istrimu sendiri." (HR. Al-Bukhari)

Hadits Mengenai Sifat Amal Yang Paling Dicintai Allah ﷻ,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ،

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم،

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ.

قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ إِذَا عَمِلَتِ الْعَمَلَ لَزِمَتْهُ. (رواه مسلم)

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,

Rasulullah ﷺ bersabda,

"Amal yang paling dicintai Allah ﷻ adalah amal yang dilaksanakan secara terus-menerus, meskipun amal itu sedikit."

Jika 'Aisyah radhiyallahu 'anha melaksanakan suatu amal, beliau melaksanakannya secara terus menerus. (HR. Muslim)
LihatTutupKomentar